16 September 2011

Danau Toba

Danau Toba

Once upon a time, there was a fisherman lived in North Sumatra. When he was fishing in a river, a big fish was nailed. This fish had gold color all over its body. It was beautiful. The fisherman was very excited. He imagined a delicious dinner in his head. He put the fish in his basket and went home happily.

When he got home, he put the fish in a sink. He grabbed a knife to kill the fish. But when he almost killed it, he saw the fish eyes and felt pity. He took the knife away and put the fish in washbasin and added water in it. "Don’t worry, I wouldn’t kill you" the fisherman said.

The fisherman went fishing again. But this time he couldn’t get any fish. He went home with nothing in his hand. His stomach started to sing. He walked home slouching. He was surprised when he saw smoke came out from his kitchen.

"Who cooked in my kitchen?" he was confused.

He took a peep and surprised when he saw a beautiful girl cooked in his house. "Why is there a girl in my kitchen?" he was confused.

The fisherman entered the room. "Who are you?" he asked the girl.

"I’m the fish" The girl said.

The fisherman looked the washbasin and saw nothing in it. "The fish?" he asked incredulously.

"Yes. You didn’t kill me and I’m very thankful. I will return your kindness" The girl said.

"That’s ok. I didn’t ask any return" the fisherman said.

"But I have to" The girl insisted.

"Well, I lived alone. I don’t have family. If you want to be my wife, I will be very happy" The fisherman asked the girl.

The girl smiled and said "I’d love to but you have to promise me that if we have kid you can’t tell him about me"

And so, the fisherman and the fish girl were married. And then they had a child called Samo. Samo was very naughty. He couldn’t be advisable. He always played and never helped his parents.

One day Samo was asked to deliver lunch to his father. On his way, he met his friends and forgot to deliver his father’s lunch. Samo played with his friends. When he was tired and hungry, he was resting under a tree and ate his father lunch. Meanwhile his father waited him in starve and tired. His father went home and saw Samo played. "Where is my lunch?" he asked.

"Mmm…mm.. I ate it" Samo said afraid.

"Why did you eat it?" his father asked.

"Mmm..mm.. I was hungry after playing with my friends" Samo said.

"You were told to deliver my lunch but you didn’t listen" his father was very furious. "I can’t handle you anymore. You are very naughty. Go away from me. Don’t come home anymore" His father yelled and evicted Samo from his house.

And this what happened if you can’t control your mouth when you are angry. His father said the words that he wouldn’t suppose to say. "You… fish’s son"

Suddenly, the sky was getting dark. The storm was breaking the ears. The rain felt from the sky like giant hose sprayed water all over the place. And then the water came out from the land and getting harder.

Sumo’s mother was very sad. "I told you don’t tell him about me" she said to her husband. "Now I’m going back to be fish again. Good bye" the mother was transformed magically to be gold fish again and disappear through the water. The water was getting higher and drown the village and formed a lake.

Meanwhile, sumo run to the hill and stayed there. The hill then was surrounded by the lake.

Now the lake was known as Toba Lake. Toba came from Tuba word means no mercy. And the hill in the middle called Samosir Island. Samosir means ‘Samo di usir’ or in English : Samo has been evicted.

This is just a legend, there were so many versions of the name’s story.






Danau Toba

Pada suatu ketika, ada seorang nelayan tinggal di Sumatera Utara. Ketika ia sedang memancing di sungai, seekor ikan besar memakan umpannya. Ikan itu memiliki warna keemasan di seluruh tubuhnya. warnanya indah. Nelayan itu sangat bersemangat. Dia membayangkan makan malam yang lezat di kepalanya. Dia menaruh ikan di keranjang dan pulang dengan gembira.

Ketika ia pulang, ia menempatkan ikan di wastafel. Ia mengambil pisau untuk menyembelih ikan tersebut. Tetapi ketika ia hampir menyembelihnya, ia melihat mata ikan tersebut dan merasa kasihan. Dia meletakkan pisau itu dan menempatkan ikan tersebut di wastafel dan menambahkan air ke dalamnya. "Jangan khawatir, aku tidak akan menyembelihmu" kata nelayan itu.

Si Nelayan pergi memancing lagi. Tapi kali ini dia tidak mendapatkan seekor ikan pun. Dia pulang dengan tangan hampa. Perutnya mulai terasa lapar. Dia berjalan pulang dengan tertunduk. Dia terkejut ketika ia melihat asap keluar dari dapur.

"Siapa yang memasak di dapur saya?" bingungnya.

Dia mengintip dan terkejut ketika ia melihat seorang gadis cantik memasak di rumahnya. "Mengapa ada seorang gadis di dapur saya?" Bingung dia.

Nelayan tersebut memasuki ruangan. "Siapa kau?" Tanyanya ke gadis itu.

"Aku ikan." Kata si gadis.

Nelayan melihat wastafel dan tidak melihat apa-apa di dalamnya. "Ikan?" Tanyanya tak percaya.

"Ya. Anda tidak membunuh saya dan saya sangat bertrimakasih. Aku akan balas kebaikan Anda" Kata gadis tersebut.

"Tidak apa-apa. Saya tidak meminta balasan apapun" kata nelayan itu.

"Tapi aku harus" Gadis itu bersikeras.

"Baiklah, saya tinggal sendirian. Saya tidak punya keluarga. Jika kamu mau menjadi istri saya, saya akan sangat senang" kata si nelayan kepada gadis itu..

Gadis itu tersenyum dan berkata "Aku mau tetapi Anda harus berjanji padaku bahwa jika kita memiliki anak Anda tidak boleh memberitahunya tentang saya."

Dan kemudian, nelayan dan gadis ikan menikah. Dan kemudian mereka memiliki anak yang diberi nama Samo. Samo sangat nakal. Dia tidak bisa dinasehati. Dia selalu bermain dan tidak pernah membantu orang tuanya.

Suatu hari Samo diminta untuk memberikan makan siang untuk ayahnya. Dalam perjalanan, ia bertemu teman-temannya dan lupa untuk memberikan makan siang ayahnya. Samo bermain dengan teman-temannya. Ketika ia lelah dan lapar, ia beristirahat di bawah pohon dan memakan makan siang ayahnya. Sementara itu ayahnya menunggu dia kelaparan dan kelelahan. Ayahnya pulang ke rumah dan melihat Samo bermain. "Di mana makan siang Ayah?" Tanyanya.

"Mmm ... mm .. Saya memakannya" kata Samo dengan takut.

"Kenapa kamu memakannya?" Tanya ayahnya.

"Mmm .. mm .. Aku lapar setelah bermain dengan teman saya" kata Samo.

"Kau disuruh untuk memberikan makan siang tapi kau tidak mendengarkannya." Ayahnya sangat marah. "Saya tidak bisa mengurus kamu lagi. Kamu sangat nakal. Pergi dari saya. Jangan pulang lagi" Teriak Ayahnya dan Samo diusir dari rumahnya.

Dan ini apa yang terjadi jika Anda tidak bisa mengontrol mulut Anda ketika Anda marah. Ayahnya mengatakan kata-kata yang seharusnya dia tidak boleh katakan. "Kau ... anak ikan."

Tiba-tiba, langit mulai gelap. Badai memecah telinga. Hujan turun dari langit seperti air disemprotkan dari selang raksasa ke seluruh tempat. Dan kemudian air keluar dari tanah dan semakin besar.

Ibu Sumo sangat sedih. "Aku bilang kau tidak boleh cerita tentang saya," katanya kepada suaminya. "Sekarang aku akan kembali menjadi ikan lagi. Selamat tinggal" Sang ibu berubah secara ajaib menjadi ikan emas lagi dan menghilang kedalam air. Air itu semakin tinggi dan menenggelamkan desa dan membentuk sebuah danau.

Sementara itu, Sumo berlari ke bukit dan tinggal di sana. Bukit tersebut kemudian dikelilingi oleh danau.

Sekarang danau itu dikenal sebagai Danau Toba. Toba berasal dari kata Tuba berarti tanpa belas kasihan. Dan bukit di tengah disebut Pulau Samosir. Samosir berarti 'Samo di usir'.

Ini hanya sebuah legenda, ada begitu banyak versi cerita dengan judul tersebut.

No comments:

Post a Comment

With all respect, because the articles
in dee-english.blogspot.com are typed manually
and original thought of the writer (most of them),
so for those who want to copy paste (COPAS)
any article from this blog, please put link
of the article you copy paste. Thank you.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...