The difference between a donkey and a wife
Early in the morning Nasreddin went to the backyard to take his donkey.
He wanted to go to the market as early as possible so that he could sell a lot of wheat.
To his surprise, the donkey was not in the stall. He ran to his nearest neighbors to ask
if they saw his donkey. But none had seen it.
Soon the people in the neighborhood heard the news. They helped Nasreddin look for
the lost donkey. They searched the entire garden and the nearest woods and hills.
But they could not find it. There was only one hill left to search. They all went to the hill.
A man who walked beside Nasreddin asked him, "Nasreddin, all of our neighbors
have failed to find your donkey. But why do you look relaxed. Don't you worry at all?"
"So?"
"You should realize that you may not find your only donkey"
Nasreddin answered calmly, "Do you see the hill we are going to? Nobody had gone there
to look for my donkey. We'll go there and find it. If there is no donkey there, then I'll worry"
They arrived at the hill. The whole group searched for the lost donkey here and there but
they could not find it.
Nasreddin sat down under a tree alone. He looked far away, thinking something. The man who
had talked to him before came and sat beside him.
"Well, Nasreddin. I know you lose your only donkey. Life may be difficult without it. But,
don't be too sad, brother" the man tried to cheer him up.
"Do I look sad?"
"Yes, you look very sad. You looked much sadder than you did when your wife died"
Nasreddin looked at his friend. "If only you remembered the day when my wife died,
you would know the answer"
"I do, I remember that we, your friends, helped you and accompanied you just like we do now"
"No, it's much different. At that time you all tried to cheer me up by saying. 'Don't be too sad,
my brother Nasreddin. We'll get you a new wife' But now you see, nobody offers me any donkey to replace my lost one"
Perbedaan antara seekor keledai dan seorang istri
Pagi-pagi Nasreddin pergi ke halaman belakang untuk mengambil keledainya.
Dia ingin pergi ke pasar sedini mungkin sehingga dia bisa menjual banyak gandum.
Yang mengejutkan, keledai itu tidak ada di kandang. Dia berlari ke tetangga terdekatnya untuk menanyakan
apakah mereka melihat keledainya. Tapi tidak ada yang melihatnya.
Segera orang-orang di sekitarnya mendengar kabar itu. Mereka membantu Nasreddin untuk mencari keledai yang hilang.
Mereka mencari ke seluruh kebun dan hutan dan bukit terdekat.
Tapi mereka tidak bisa menemukannya. Hanya ada satu bukit lagi yang tersisa untuk pencarian.
Mereka semua pergi ke bukit tersebut.
Seorang pria yang berjalan di samping Nasreddin bertanya kepadanya, "Nasreddin, semua tetangga kita
gagal menemukan keledai kamu. Tetapi mengapa kamu tampak santai. Tidak khawatir sama sekali? "
"Terus?"
"Kamu harus sadar bahwa kamu tidak bisa menemukan keledai satu-satunya milik mu "
Nasreddin menjawab dengan tenang, "Apakah kamu melihat bukit yang sedang kita tuju? Belum ada yang pergi kesana
untuk mencari keledai saya. Kita akan pergi kesana dan menemukannya. Jika tidak ada keledai disana, maka saya akan khawatir "
Mereka tiba di bukit tersebut. Seluruh kelompok mencari keledai yang hilang di sana-sini tapi
mereka tidak bisa menemukannya.
Nasreddin duduk di bawah sebuah pohon sendirian. Dia tampak jauh, memikirkan sesuatu. Pria tadi yang
berbicara dengannya datang dan duduk di sampingnya.
"Yah, Nasreddin. Aku tahu kau baru saja kehilangan keledai mu. Hidup mungkin sulit tanpa itu. Tapi,
jangan terlalu bersedih, Sobat" laki-laki tadi mencoba untuk menghiburnya.
"Apakah aku kelihatan sedih?"
"Ya, kau tampak sangat sedih. Kamu tampak jauh lebih sedih daripada yang kamu alami ketika istri mu meninggal"
Nasreddin menatap temannya. "Kalau saja kamu ingat hari ketika istri saya meninggal, kamu akan tahu jawabannya "
"Saya tahu, saya ingat bahwa kita, teman-teman mu, membantu mu dan menemani mu sama seperti yang kami lakukan sekarang"
"Tidak, ini sangat jauh berbeda. Pada waktu itu kalian semua mencoba menghiburku dengan mengatakan 'Jangan terlalu bersedih,
Nasreddin sodaraku. Kami akan mencarikan mu seorang istri baru' Tetapi sekarang kamu lihat, tidak ada seorangpun yang menawarkan saya
keledai untuk menggantikan keledai ku yang hilang"
Taken from Nasreddin a man who never gives up (Sugeng Hariyanto) Kanisius
No comments:
Post a Comment
With all respect, because the articles
in dee-english.blogspot.com are typed manually
and original thought of the writer (most of them),
so for those who want to copy paste (COPAS)
any article from this blog, please put link
of the article you copy paste. Thank you.