02 September 2011

HOW GOD PUNISHED A NAUGHTY BOY (CARA TUHAN MENGHUKUM ANAK NAKAL)

HOW GOD PUNISHED A NAUGHTY BOY

Nasreddin was very patient and could get along with both children and adults.
One of the children was very naughty. He did not respect adults and often teased other children.
One day he went to the coffee shop where Nasreddin and his adult friends usually gathered and chatted together.
He came to see Nasreddin and asked for some money. Nasreddin gave him little money. He did not thank him,
but slapped Nasreddin's head so hard that his turban fell down to the ground. Then the boy ran away,
but Nasreddin was not angry with him. He said nothing and took his turban and put it back on his head.
"What a naughty boy!" whispered one of his friends.
The next day the boy came to see Nasreddin again. But Nasreddin had no money at that time.
The boy got angry and slapped Nasreddin's head again and his turban rolled down to the floor.
The boy ran away. Nasreddin calmly took his turban and put it back on his head. The next day
the boy came again to the coffee shop and did the same thing he had done the day before.
"Nasreddin, the boy was too naughty. Why don't you catch and punish him?" asked one of his friends.
"That's not a good way. Besides, the time has not come yet" he answered.
"What do you mean?" asked another friend.
"Just wait and see, God will punish him Himself" answered Nasreddin.
The next morning Nasreddin 's friend, who was now a big and strong soldier, visit him.
Nasreddin invited him to go to the coffee shop together to have a cup of coffee. Nasreddin told his friend
to sit on the chair he usually sat.
A moment later, the naughty boy came and slapped the soldier's head from behind. The soldier was startled
and angry with the boy. He got up quickly and ran after the boy. He was able to catch the boy easily.
The people inside the coffee shop could see how the soldier slapped the boy many times.
Nasreddin said to his friend, "That's what I said to you yesterday. Just wait and see. God will do justice Himself to the boy".



CARA TUHAN MENGHUKUM ANAK NAKAL

Nasreddin sangat sabar dan dapat bergaul dengan anak-anak dan orang dewasa.
Salah satu anak sangat nakal. Dia tidak menghormati orang dewasa dan sering menggoda anak-anak lain.
Suatu hari ia pergi ke warung kopi di mana Nasreddin dan teman dewasa yang biasanya berkumpul dan mengobrol bersama-sama.
Dia datang untuk menemui Nasreddin dan meminta uang. Nasreddin memberinya sedikit uang. Dia tidak mengucapkan terima kasih,
tapi menampar kepala Nasreddin dengan sangat keras sampai sorbannya jatuh ke tanah. Lalu anak itu lari,
tapi Nasreddin tidak marah padanya. Dia tidak mengatakan apa-apa dan mengambil sorbannya dan meletakkannya
 kembali di atas kepalanya.
"Alangkah nakal anak itu!" bisik salah satu temannya.
Keesokan harinya anak itu datang untuk menemui Nasreddin lagi. Tapi Nasreddin tidak punya uang pada waktu itu.
Anak itu marah dan menampar lagi kepala Nasreddin dan turbannya berguling ke lantai.
Anak itu lari. Nasreddin dengan tenang mengambil sorbannya dan meletakkannya kembali di kepalanya. Hari berikutnya
anak itu datang lagi ke warung kopi dan melakukan hal yang sama dia lakukan sehari sebelumnya.
"Nasreddin, anak itu terlalu nakal. Mengapa kamu tidak menangkap dan menghukum dia?." tanya salah satu temannya.
"Itu bukan cara yang baik. Selain itu, waktunya belum datang" jawabnya..
"Apa maksudmu?" tanya temannya yang lain.
"Tunggu dan lihat, Tuhan sendiri yang akan menghukum dia" jawab Nasreddin.
Keesokan paginya teman Nasreddin, yang sekarang menjadi tentara yang besar dan kuat, mengunjunginya.
Nasreddin mengundangnya untuk pergi ke warung kopi bersama untuk minum kopi. Nasreddin berkata kepada temannya
untuk duduk di kursi yang biasanya dia tempati.
Sesaat kemudian, anak nakal itu pun datang dan menampar kepala prajurit tersebut dari belakang. Tentara itu terkejut
dan marah pada anak itu. Dia dengan cepat bangkit dan berlari mengejar anak itu. Dia berhasil menangkap anak itu dengan mudah.
Orang-orang di dalam kedai kopi bisa melihat bagaimana prajurit tersebut menampar anak tadi berkali-kali.
Nasreddin berkata kepada temannya, "Itu yang saya katakan kemarin. Hanya tunggu dan lihat. Tuhan sendiri yang akan melakukan
keadilan kepada anak tadi".


Taken from Nasreddin a man who never gives up (Sugeng Hariyanto) Kanisius

No comments:

Post a Comment

With all respect, because the articles
in dee-english.blogspot.com are typed manually
and original thought of the writer (most of them),
so for those who want to copy paste (COPAS)
any article from this blog, please put link
of the article you copy paste. Thank you.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...